Kamis, 03 September 2009

ANGKUTAN LEBARAN DISIAPKAN MELEBIHI PERMINTAAN



Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, untuk melancarkan arus mudik Lebaran 2008, pemerintah menyiapkan sarana angkutan transportasi dengan kapasitas angkut melebihi jumlah permintaan. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukkan penumpang saat lonjakan arus mudik terjadi.

Dipaparkan Menhub, jumlah arus mudik tahun ini diprediksi mencapai hingga 15,8 juta penumpang. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 6,14 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. ”Tetapi, kapasitas seats yang kita sediakan 35,67 juta, suplainya lebih besar dari demand,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2008 dengan sejumlah Menteri di Gedung Dephub, Rabu (3/9).

Jumlah suplai seat tersebut, kata Menhub, berlaku untuk seluruh moda, baik darat, laut maupun udara. ”Persoalannya adalah bagaimana mengatur pendistribusian kapasitas seat-nya merata, agar manajemen suplai dan demand berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Untuk moda darat, jumlah pada arus mudik mendatang diprediksi mencapai 9,9 juta penumpang. Rinciannya, untuk angkutan jalan raya sebesar 6,9 juta, angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 3 juta penumpang. ”Sedangkan untuk moda kereta api, jumlah arus mudik diperkirakan sebesar 2,4 juta penumpang, laut 1 juta, serta udara 1,9 juta,” sambung Menhub.

Di sisi lain, untuk melancarkan arus lalu lintas di jalur darat, telah dikoordinasikan pula langkah-langkah antisipasi antara Departemen Perhubungan, Pemerintah Daerah di delapan provinsi dan pihak Kepolisian. ”Selain untuk mengamankan jalur mudik, juga untuk menjamin kelancaran pendistribusian bahan-bahan kebutuhan pokok, seperti BBM, elpiji, dan minyak tanah yang menjadi fokus utama dapat didistribusikan dengan baik di tingkat provinsi,” kata Menhub.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan, perbaikan infrastruktur jalur darat yang akan dilalui para pemudik dipastikan selesai paling lambat H-10 Lebaran. ”Secara umum, jalur-jalur utama dapat dikatakan dalam kondisi baik. Demikian pula jalur-jalur alternatif,” ujarnya. Salah satu rute utama yang tengah mengalami perbaikan adalah wilayah Nagrek, Jawa Barat. Di daerah perbatasan Garut-Bandung ini sedang dilakukan perbaikan sepanjang 600 meter. ”Tinggal finishing, pengaspalan, tetapi sudah bisa dilalui,” katanya.

Sedangkan untuk jalur Jakarta-Demak, dari tiga jalur yang ada sudah diperluas menjadi empat jalaur. Sementara untuk Jalur Sumatera, Djoko menilai secara umum sudah lebih baik ketimbang 2007 silam. "Khususnya jalur Sumatra, ada beberapa jalur utama yang sudah boleh dilintasi oleh kendaraan umum, terutama kendaraan roda empat dan dua. Jika tadinya lebar jalan hanya 4-4,5 meter, setelah diperbaiki menjadi 6 meter," paparnya. (DIP/dephub.go.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar