Rabu, 16 September 2009

CARGO DARAT ANGKUTAN BARANG UNTUK EKSPOR








Tanggal 8 September 2009, Kami mendapatkan kiriman berupa Flexy Bag, yang mana flexy bag Import tersebut kami muat dari kontainer. Flexy Bag tersebut dikirim ke Krian, Jawa Timur yang akan dipergunakan untuk memuat berupa barang cairan yang akan di eksport ke India.
Karena jadwal untuk eksport tersebut sudah mepet waktunya, dikarenakan terlambatnya kontainer import yang membawa flexy bag tersebut, maka kami di targetkan untuk pengiriman tersebut dari Jakarta ke Krian Jawa Timur harus masuk dan diterima pada jam 8.30 hari berikutnya. Truck selesai muat jam 16.30, dan langsung berangkat dengan menggunakan 2 Supir saling bergantian. Kami agak sangsi apakah target tersebut bisa terpenuhi, dikarenakan sudah memasuki angkutan lebaran yang mana Jalur Pantura banyak yang masih rusak, dan kemacetan selalu menghantui sepanjang perjalanan.
Kekhawatiran kami terbukti, di perjalanan mereka terhambat kemacetan di daerah Pamanukan, Jawa Barat dan di daerah Kendal, Jawa Tengah. Akhirnya setelah melewati kemacetan, Truck baru tiba di Krian, Jawa Timur pukul 12.30. Kendala tersebut juga sudah kami sampaikan ke Penerima di Krian.

Rabu, 09 September 2009

ANGKUTAN BARANG MENJELANG LEBARAN



Menjelang Hari Raya Idhul Fitri tahun ini sedikit ada penurunan pengiriman di bandingkan dengan tahun yang kemarin. Namun sedikit ada peningkatan dari hari biasa, Mungkin di karenakan banyak permintaan barang menjelang Liburan Hari Raya. Selain itu juga mengejar pengiriman akan pesanan barang yang harus tiba sebelum Hari Raya.
Biasanya untuk kiriman sepeda motor yang meningkat padaH-7.

Kamis, 03 September 2009

ANGKUTAN LEBARAN DISIAPKAN MELEBIHI PERMINTAAN



Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, untuk melancarkan arus mudik Lebaran 2008, pemerintah menyiapkan sarana angkutan transportasi dengan kapasitas angkut melebihi jumlah permintaan. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukkan penumpang saat lonjakan arus mudik terjadi.

Dipaparkan Menhub, jumlah arus mudik tahun ini diprediksi mencapai hingga 15,8 juta penumpang. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 6,14 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. ”Tetapi, kapasitas seats yang kita sediakan 35,67 juta, suplainya lebih besar dari demand,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2008 dengan sejumlah Menteri di Gedung Dephub, Rabu (3/9).

Jumlah suplai seat tersebut, kata Menhub, berlaku untuk seluruh moda, baik darat, laut maupun udara. ”Persoalannya adalah bagaimana mengatur pendistribusian kapasitas seat-nya merata, agar manajemen suplai dan demand berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Untuk moda darat, jumlah pada arus mudik mendatang diprediksi mencapai 9,9 juta penumpang. Rinciannya, untuk angkutan jalan raya sebesar 6,9 juta, angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 3 juta penumpang. ”Sedangkan untuk moda kereta api, jumlah arus mudik diperkirakan sebesar 2,4 juta penumpang, laut 1 juta, serta udara 1,9 juta,” sambung Menhub.

Di sisi lain, untuk melancarkan arus lalu lintas di jalur darat, telah dikoordinasikan pula langkah-langkah antisipasi antara Departemen Perhubungan, Pemerintah Daerah di delapan provinsi dan pihak Kepolisian. ”Selain untuk mengamankan jalur mudik, juga untuk menjamin kelancaran pendistribusian bahan-bahan kebutuhan pokok, seperti BBM, elpiji, dan minyak tanah yang menjadi fokus utama dapat didistribusikan dengan baik di tingkat provinsi,” kata Menhub.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan, perbaikan infrastruktur jalur darat yang akan dilalui para pemudik dipastikan selesai paling lambat H-10 Lebaran. ”Secara umum, jalur-jalur utama dapat dikatakan dalam kondisi baik. Demikian pula jalur-jalur alternatif,” ujarnya. Salah satu rute utama yang tengah mengalami perbaikan adalah wilayah Nagrek, Jawa Barat. Di daerah perbatasan Garut-Bandung ini sedang dilakukan perbaikan sepanjang 600 meter. ”Tinggal finishing, pengaspalan, tetapi sudah bisa dilalui,” katanya.

Sedangkan untuk jalur Jakarta-Demak, dari tiga jalur yang ada sudah diperluas menjadi empat jalaur. Sementara untuk Jalur Sumatera, Djoko menilai secara umum sudah lebih baik ketimbang 2007 silam. "Khususnya jalur Sumatra, ada beberapa jalur utama yang sudah boleh dilintasi oleh kendaraan umum, terutama kendaraan roda empat dan dua. Jika tadinya lebar jalan hanya 4-4,5 meter, setelah diperbaiki menjadi 6 meter," paparnya. (DIP/dephub.go.id)