Jasa Pengiriman Barang ke berbagai wilayah di Indonesia. Pengiriman Barang Pertamina, Pengiriman Barang Project Telkom, Angkutan Barang Pertamina, Kiriman Avgas Pertamina, Angkutan Tower Telekomunikasi,
Senin, 13 Desember 2010
CARGO DARAT Kiriman Barang Rectifier XL
Kami Loading Rectifier kepunyaan XL di PT Industira, Batu Ceper, Tangerang pada tanggal 3 Desember 2010. Untuk Rectifiernya kami ambil langsung ke Pabriknya, PT Indistira sedangkan untuk Bateray dan peralatan lainnya kami ambil di Gudang PT Graha Tel, Jalan Daan Mogot, Jakarta. Untuk pengambilan/waktu loading Recti di PT Industira, kami tidak mendapat kendala, begitu juga pada waktu ambil bateray di Gudang Graha Tel, karena mereka masing masing punya Crane dan Hand Forklift yang bisa mengangkat peti sekaligus. Adapun Rectifier yang kami ambil berbeda dengan rectifier kepunyaan XL yang biasa kami ambil dari salah satu kontraktor rekanan kami. Begitu juga dengan peralatan lainnya serta bateraynya, kami terima dalam bentuk sudah terpacking.
Rectifier yang sekarang lebih langsing dan warnanya lebih cerah ( Biru muda ).
Selain ambil Rectifier XL/Graha Tel, Kami Loading juga Panel Listrik milik PT Kangean Energi, Banyuwangi. Adapun panel listrik yang kami kirimkan sekarang ini adalah salah satu panel induk Gardu Induk PLN di daerah Banyuwangi, Jawa Timur.
Kamis, 02 Desember 2010
Alhamdulillah dapat Muatan...........
Kita sebagai Ekspedisi atau Transporter senang rasanya kalau kita mendapatkan order muatan/angkutan untuk mengangkut barang dari satu tempat di bawa ke tempat lain.
Namanya juga usaha dalam bidang Jasa angkutan, apabila kita sudah menyeleaikan tugas kita menghantar barang dari tersebut tanpa ada masalah, setelah itu tentunya kita tinggal meminta imbalan dari Jasa yang telah kita lakukan sesuai dengan yang telah disepakati.
Terlebih pekerjaan pengiriman tersebut yang kita dapatkan adalah pengiriman dalam jumlah besar atau banyak dan rutin. Banyak dari pengirim yang apabila pengirimannya dalam jumlah banyak dan rutin adakalanya minta untuk pembayaran jasa pengirimannya untuk dikumpulkan terlebih dahulu dan ditagihkan bersamaan dalam kurun waktu beberapa kali pengiriman. Kalau dengan Pengirim yang demikan biasanya kita harus memodali dulu untuk biaya pengiriman/operasional kita. Dan ketepatan waktu pembayaran dari Pengirim yang demikianlah yang kita harapkan, karena apabila tidak tepat waktu pembayaran akan mengganggu operasional kita.
Ada juga dari beberapa Customer kita yang mengharapkan kita bisa melaksanakan kontrak untuk pengiriman barangnya dengan Harga yang sudah saling disepakati.
Tentunya kita juga senang menerimanya, karena dengan kontrak, pekerjaan pengiriman akan terus ada dan tidak akan dialihkan ke Transporter lainnya.
Namun ada juga kendala dengan adanya kontrak yang demikian, karena selama kontrak berjalan harga sudah tidak bisa berubah lagi, selain itu juga dari masalah pembayaran. Sering masalah tempo pembayaran dilanggar oleh pihak pertama, yang dalam perjanjian kontrak misalnya satu bulan setelah Invoice masuk atau diterima oleh pihak pertama atau Customer tersebut. Selain dari masalah tempo pembayaran yang dilanggar, juga masalah Harga yang sudah disepakati dalam Kontrak Kerja tersebut sering juga dilanggar, seperti contoh kasus, ada satu customer yang sudah mengikat kontrak kerjasama dengan salah satu ekspedisi, yang mana pekerjaan pengirimannya cukup banyak, namun setelah selesai semua pengirimannya tersebut pada waktu kita mengajukan Invoice beberapa lama kemudian customer tersebut keberatan dan meminta potongan bahkan mengancam tidak akan membayar sama sekali.
Hal yang demikanlah yang kadang menjadikan kita sebagai ekspedisi sulit. Disatu sisi kita sudah melaksanakan tugas kita mengantarkan barang namun disisi lain kita hendak meminta upah kita menemui kendala.
Namanya juga usaha dalam bidang Jasa angkutan, apabila kita sudah menyeleaikan tugas kita menghantar barang dari tersebut tanpa ada masalah, setelah itu tentunya kita tinggal meminta imbalan dari Jasa yang telah kita lakukan sesuai dengan yang telah disepakati.
Terlebih pekerjaan pengiriman tersebut yang kita dapatkan adalah pengiriman dalam jumlah besar atau banyak dan rutin. Banyak dari pengirim yang apabila pengirimannya dalam jumlah banyak dan rutin adakalanya minta untuk pembayaran jasa pengirimannya untuk dikumpulkan terlebih dahulu dan ditagihkan bersamaan dalam kurun waktu beberapa kali pengiriman. Kalau dengan Pengirim yang demikan biasanya kita harus memodali dulu untuk biaya pengiriman/operasional kita. Dan ketepatan waktu pembayaran dari Pengirim yang demikianlah yang kita harapkan, karena apabila tidak tepat waktu pembayaran akan mengganggu operasional kita.
Ada juga dari beberapa Customer kita yang mengharapkan kita bisa melaksanakan kontrak untuk pengiriman barangnya dengan Harga yang sudah saling disepakati.
Tentunya kita juga senang menerimanya, karena dengan kontrak, pekerjaan pengiriman akan terus ada dan tidak akan dialihkan ke Transporter lainnya.
Namun ada juga kendala dengan adanya kontrak yang demikian, karena selama kontrak berjalan harga sudah tidak bisa berubah lagi, selain itu juga dari masalah pembayaran. Sering masalah tempo pembayaran dilanggar oleh pihak pertama, yang dalam perjanjian kontrak misalnya satu bulan setelah Invoice masuk atau diterima oleh pihak pertama atau Customer tersebut. Selain dari masalah tempo pembayaran yang dilanggar, juga masalah Harga yang sudah disepakati dalam Kontrak Kerja tersebut sering juga dilanggar, seperti contoh kasus, ada satu customer yang sudah mengikat kontrak kerjasama dengan salah satu ekspedisi, yang mana pekerjaan pengirimannya cukup banyak, namun setelah selesai semua pengirimannya tersebut pada waktu kita mengajukan Invoice beberapa lama kemudian customer tersebut keberatan dan meminta potongan bahkan mengancam tidak akan membayar sama sekali.
Hal yang demikanlah yang kadang menjadikan kita sebagai ekspedisi sulit. Disatu sisi kita sudah melaksanakan tugas kita mengantarkan barang namun disisi lain kita hendak meminta upah kita menemui kendala.
Minggu, 07 November 2010
ANGKUTAN BARANG TOWER KOMUNIKASI
ANGKUTAN BARANG PINDAHAN APARTEMEN
Tanggal 30 Oktober 2010, kami mendapat order pindahan dari Apartement Laguna Pluit untuk di bawa ke sebuah komplek Perumahan di bilangan Cilengsi, Bogor.
Adapun Pindahan tersebut dari Apartement Laguna Lantai 22, menggunakan Truck Colt Diesel dengan di bantu oleh tenaga porter dari kami sebanyak 4 orang untuk mengangkat barang dan membawanya dari lantai 22 ke bawah, Lobby di mana Truck kami sudah parkir.
Dengan tenaga porter yang profesional, pindahan tersebut berlangsung sekitar 2 jam dan setelah selesai kami langsung berangkatkan menuju tempat rumah yang baru dari si Pemilik barang tersebut.
Senin, 20 September 2010
ANGKUTAN KERETA API 2010
PT Kereta Api dalam tahun 2010 ini sudah memfokuskan pada angkutan barang yang sudah terlihat mempunyai potensi baik bagi pendapatan perusahaannya. Pada tahun 2010 PT Kereta Api menargetkan pendapatannya dari angkutan barang sebesar Rp2,13 triliun dengan jumlah angkutan muatnya sebesar 23,91 juta ton. Tahun 2009 hanya membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rpl,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 20,72 ton.
Untuk memenuhi permintaan pengangkutan sejumlah komoditas di dalam negeri tahun kedepannya, PT Kereta Api membutuhkan sebanyak 2.400 unit gerbong barang dengan nilai Rpl,26 triliun. Kebutuhan ini terjadi setelah adanya kontrak angkutan air minum dalam kemasan dari Aqua dan produk Unilever.
Sulisyto Wimbo Hardjito, Direktur Komersil PT Kereta Api mengatakan, pengadaan 2.400 unit gerbong tersebut akan ditenderkan kepada pabrik kereta api di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri, dan sudah dilakukan sejak pekan lalu. Pengadaan 2.400 gerbong tersebut terdiri atas 1.200 unit gerbong jenis KBW (kereta pengangkut batubara dengan dua gandar) dan 1.200 unit lagi untuk gerbong jenis PPCW (kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping) dengan nilai Rp540 miliar.
Kebutuhan gerbong untuk angkutan batu bara yang diperkirakan dalam tahun 2014 akan mencapai sebanyak 20 juta ton, dibutuhkan sebanyak 1.200 unit KKBW. Untuk 1.200 unit KKBW kebutuhan dananya sebesar Rp720 miliar.
Menurutnya, target komoditas yang akan diangkut selama tahun 2010 ada beberapa jenis seperti bubur kayu, batu bara, bahan bakar minyak, pupuk, peti kemas, parcel, baja, lateks, minyak sawit, minyak sawit cair, air minum dan pasir kuarsa. Pendapatan dari batu bara di Sumatera yang bekerjasama dengan PT Bukit Asam masih dominan yakni mencapai 11,14 juta ton dengan nilai Rpl,19 triliun.
Selain itu, PT Kereta Api juga kini sedang membidik kontrak jangka pajang bagi angkutan barang dari PT Unilever Indonesia Tbk khususnya untuk jalur Jakarta -Surabaya di Jawa, setelah memperoleh komitmen pengangkutan dari produk dari Aqua. Untuk angkutan produk lainnya, hingga kini PT Kereta Api masih melakukan negosiasi dengan produk makanan, keperluan rumah tangga, dan perawatan pribadi milik Unilever, baik volumenya maupun tarif angkutannya.
Kinerja PT Kereta Api dalam beberapa tahun belakangan ini, seperti periode tahun 2007, mencapai 16,82 juta ton, tahun 2008 naik jadi sebesar 19,55 juta ton, tahun 2009 naik lagi jadi 20,72 ton, dan tahun 2010 dari hasil negosiasi jumlahnya mencapai 23,91 juta ton. (V)
Senin, 19 Juli 2010
KIRIMAN BESI BETON KE JAWA BARAT AREA
Tanggal 16 July 2010, Kami loading besi Beton sebanyak 1800 batang dengan berat kurang lebih 13.300 Kg, di Gudang PT Hamasa, Cakung Cilincing.
Besi Beton yang kami bawa adalah milik PT Qdc, yang akan di bawa ke 4 Lokasi di daerah Jawa Barat. Dari 1800 batang itu, 250 batang di kirim ke Site Jati barang, 600 batang untuk Site Cikijing, Kuningan, 870 batang untuk site Ciamis, dan 80 batang untuk site Rajapolah, Tasikmalaya.
Truck kami sampai di Site Jati barang pada jam 20.00, malam hari. Karena sudah malam, dan dilokasi tidak ada orang yang bekerja di lokasi, maka atas persetujuan dari orang Qdc yang di lokasi, maka diterunkan oleh orang yang bertempat tinggal di sekitar site.
Untuk Site Cikijing, Truck kami sampai pada pagi harinya, sama dengan di lokasi sebelumnya, di Site ini juga tidak ada orang bekerja untuk menurunkan barang.
Site berikutnya adalah Site Ciamis, lagi lagi tidak ada orang untuk menurunkan material besi beton tersebut. Bahkan kita kena ongkos kuli yang cukup mahal.
Setelah penurunan di Site Ciamis, untuk site berikutnya adalah di Site Rajapolah, Tasikmalaya. Truck tiba di Rajapolah sudah malam, namun di site ini tidak ada masalah dalam hal penurunan barang.
Jadi untuk pengiriman Material Besi Beton ini memakan Waktu 2 hari kerja untuk 4 alamat Site yang berlainan.
Rabu, 02 Juni 2010
KIRIMAN BARANG PINDAHAN RUMAH
Tanggal 26 Mei 2010, Kami mendapat pekerjaan berupa pindahan perabotan rumah dari perumahan Grand Depok City ke Sleman, Yogyakarta.
Barang perabotan yang dibawa cukup banyak, dan harus diPacking dulu sebagian.
Kami menggunakan 1 Truck Colt Diesel Double untuk membawa barang pindahan tersebut.
Barang yang dibawa kami Packing dari pagi dan selesai loading semua barang sekitar jam 14.00. Truck sampai di Sleman, Yogayakarta pada pagi harinya, Sopir melaporkan sekitar jam 11.00 sudah selesai bongkar dan tidak ada satupun barang yang rusak.
ANGKUTAN BARANG ALAT KOMUNIKASI KE KANGEAN, BANYUWANGI
Langganan:
Postingan (Atom)